Kamis, 30 Juni 2011

Pengertian aqiqah dan hukum pelaksanaan aqiqah

Ketika tiap muslim telah melahirkan anak disunahkan untuk melakukan "AQIQAH". Melaksanakan aqiqah bagi yang mampu, sebagai bentuk rasa syukur seorang hamba pada tuhannya. Anak merupakan salah satu anugrah pemberian Allah yang besar. Sepasang manusia yang dititipi untuk membesarkan dan mengayomi anak sebagai penerus generasi orang tuanya. Seorang hamba yang dipilih untuk meneruskan generasi manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Untuk itu tiap anak yang lahir hendaklah orang tuanya melakukan aqiqah sebagai bentuk pengamalan sunah Rasul.

Pengertian Aqiqah, menurut bahasa Aqiqah berarti memutuskan / memotong, menurut khotabi; kambing yang disembelih untuk kepentingan anak yang baru dilahirkan. Dijelaskan lagi oleh Ibnu Faris bahwa aqiqah adalah kambing yang disembelih dan rambut bayi yang dicukur. Nabi Muhammad  bersabda "Sembelilah Aqiqah atas nama si bayi dan cukurlah rambutnya. (Fat-hur Rabbany 13:122)

Secara syariat islam, pengertian aqiqah adalah menyembelih kambing untuk anak yang baru dilahirkan pada hari ke 7 atau kelipatan dari hari kelahirannya dan diikuti dengan mencukur rambut kemudian memberi nama yang baik. Sedangkan hukum fiqh untuk pelaksanaan aqiqah, menurut Imam Syafi'i,  Imam Maliki, Imam Ahmad menyatakan bahwa aqiqah adalah hukumnya sunah yang dianjurkan. Pendapat ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Rasulullah bersabda, "Bagi anak laki-laki disembelih dua ekor kambing yang mencukupi dan bagi anak perempuan satu ekor".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...