Sabtu, 02 Juli 2011

Tiap manusia memiliki tauhid yang murni

Manusia menurut fitrahnya adalah mahlkuk religius dan monoteis. Artinya makhluk yang beragama dan percaya adanya Tuhan yang mencitakan alam semesta ini termasuk yang mencitakan manusia serta percaya akan keesaanya secara murni (tauhid khalis). Tauhid khalis adalah tauhid yang murni.

Artinya orang percaya bahwa tuhan itu tunggal bukan dua atau lebih sebagaimana yang tersebut dalam Surat Al-Ikhlas. Hanya Allah saja yang memiliki sifat-sifat yang serba sempurna sedangakn selain Allah tidak ada yang sempurna. Allah sendiri yang menciptakan alam semesta ini tanpa sekutu dan tanpa pembantu.

Bukti bahwa manusia menurut fitranya adalah makhluk religius. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-A'raf ayat 172 yang artinya: "Apakah Aku Tuhannu? Jawab mereka: Ya". Ayat ini menunjukkan bahwa manusia di alam arwah sebelum roh-roh manusia landing di bumi, masuk ke dalam jasadnya. Pada saat manusia masih di fase embrio di dalam kandungan ibunya. Allah bertanya kepada semua ruh manusia. Apakah mereka mengakui ke tuhanan Allah? Semua ruh manusia dengan jelas mengakui bahwa hanya Allah sebagai rab atau tuhan manusia.

Dalam suatu Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la, al-Tharani dan al-Baihaqi dasi Aswad bin Sari. Rasullullah bersabda, "Semua anak dilahirkan atas pembawaan beragama tauhid suci dan bersih sehingga jelas bicaranya. Maka kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anaknya menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi". Hadist ini jelas menunjukkan bahwa semua anak lahir dengan pembawaan beragama Islam dan dalam keadaan bersih suci dari segala dosa dan noda sekalipun anak itu terlahir di luar pernikahan yang sah.

Secara psikologis, di dalam lubuk hati manusia sudah ada dasar tauhid yang murni,  percaya pada eksistensi Tuhan yang Maha Kuasa, Pelindung dan sifat-sifat Tuhan yang lain yang serba sempura. Hal ini terbukti pada saat manusia dalam keadaan bahaya yang mengancam jiwanya, ia akan spontan untuk memohon dan memanggil Allah untuk menyelamatkannya. Seperti yang tersebut dalam Al-quran surat yunus ayat 12 dan 22. Dalam dua ayat ini manusia selalu berdo'a dan meminta pertolongan pada Allah ketika ditimpa musibah namun ketika dihilangkan bahaya itu, manusia kembali kejalan yang sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...