Sabtu, 01 Januari 2011

Sudut pandang Islam tentang tahun baru

Di awal tahun baru masehi ini, kita coba membahas bagaimanakah sudut pandang Islam tentang tahun baru masehi? Kita sudah tahu perayaan di penghujung tahun ini merupakan rangkaian perayaan yang dilakukan oleh orang barat yang sebelumnya merayakan natal dan di teruskan dengan perayaan tahun baru. Hal ini berawal dari lamanya kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Sehingga mereka membawa kebiasaan yang kurang pas dengan Islam. Haruskah kita juga ikut merayakan dengan kegiatan yang hura-hura, menghabiskan dana yang besar. Berapa juta liter bensin yang dikeluarkan orang islam yang ikut konvoi perayaan tahun baru di jalanan.

Tahukah anda apa yang mereka rayakan pada tahun baru masehi? Tidak ada dasar hanya pergantian tanggal, bulan dan tahun saja. Lain halnya dengan perayaan hari besar islam memiliki makna dan dasar. Dalam islam kita memiliki 3 hari raya. Hari raya Idul Fitri yang disandingkan dengan rukun islam puasa ramadhan, Hari raya Idul Adha yang disandingkan dengan rukun islam ibadah Haji serta Hari Jumat yang disandingkan dengan pelaksanaan Shalat jum'at. Pengenalan umat islam terhadap penanggalan tahun hijriyah sangat minim. Ini karena kita tidak mengenal tentang islam.

Dasar syar'i umat islam jangan ikut-ikutan merayakan natal & tahun baru Masehi. Dalam salah satu hadist shahih yang dikeluarkan oleh Ahmad, Abu daud, An-Nasa'i dan Al-Baghawi. Ketika Nabi Muhammad shalallahu'alai wa salam datang ke Madinah, Penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main di hari raya itu pada masa jahilliyah. lalu Beliau bersabda "Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bermain di hari raya itu pada asa jahilliyah. Dan sungguh Alah telah menggantikannya untuk kalian denagn dua hari raya yang lebih baik dari keduanya. yaitu hari  raya Idul Adha dan Idul Fitri

4 komentar:

  1. Manteep cak.....Teruskan berkarya dan salam blogger

    BalasHapus
  2. namanya aja agama pengen bener sendiri dan sok tahu !! apa2 ya di anggap paling baik...paling dan paling..sembahlah Allah yang hidup dan kekal Suci bukan benda mati.

    BalasHapus
  3. kita ini orang indonesia dan tanah jawa mending "kepercayaan" jawa dari pada arab dan tetek bengeknya...jang suka bikin kerusuhan dan menang sendiri tidak ada "semeleh" kata orang jawa dan "teposliro" "unggah ungguh" serta banyak lagi yang penuh saling menghargai terhadap sesama..tidak seperti islam yang penuh nafsu kekasaran dan "nafsu menang" sendiri dan "paling bener" "paling" dan "paling.." itu tadi

    BalasHapus
  4. www.indonesia faithfreedom.com"

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...