Minggu, 21 Maret 2010

Persahabatan yang Islami

Saudaraku seiman yang semoga dirahmati Allah. Setiap manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki teman dan sahabat. Seperti apakah persahabatan yang islami itu? Pertemanan atau persahabatan adalah karunia dari Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya,“Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara” (QS. Al-Imron; ayat103). Persaudaraan adalah nikmat Allah yang sangat indah. Untuk itu kita  seharusnya menjaganya dengan memperhatikan hak-hak di antara sahabat. Pembahasan berikut memuat sebagian hak-hak persahabatan yang seharusnya diperhatikan oleh orang-orang yang mengikat tali persahabatan.

Bersahabatlah karena Allah, Ingat dan camkan kalimat tersebut wahai saudaraku, semoga Allah menunjuki kita untuk taat kepada-Nya. Tujuan kita bersahabat adalah senantiasa untuk mengaharap ridho Allah Ta’ala. Janganlah sekali-kali persahabatan tersebut dijadikan untuk mendapatkan kepentingan dunia semata. Persahabatan yang dilandaskan saling cinta karena Allah itulah yang akan mendapatkan manisnya iman, sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: ”Ada tiga perkara yang apabila seseorang memilikinya akan mendapatkan manisnya iman, yaitu Allah dan Rosul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, dia mencintai seseorang tidaklah dia mencintainya kecuali karena Allah, dan dia tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan darinya sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari). 
 
Persahabatan yang Islami seperti ini lah, akan kekal hingga hari kiamat nanti. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Teman-teman akrab  pada hari (kiamat) nanti sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(QS. Az Zukhruf : 67). Imam Ibnu Katsir rohimahulloh mengatakan bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah ‘azza wa jalla, inilah yang kekal selamanya. (Tafsir Ibnu Katsir).  
 
Oleh sebab itu renungkanlah wahai saudaraku, sudah benarkah niat kita dalam bersahabat? Apakah persahabatan tersebut hanya untuk menyelesaikan urusan duniawi semata? Apabila itu yang terjadi maka setelah urusan tersebut selesai, kita meninggalkan sahabat kita!! Ingatlah, persahabatan yang benar adalah persahabatan yang dilandasi cinta karena Allah, yaitu seseorang mencintai sahabatnya karena tauhid yang dia miliki, pengagungan dia kepada Allah, dan semangatnya dalam mengikuti sunnah Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Dalam persahabatan yang islami, tiap-tiap orang memiliki hak yang sama dalam bermuammalah. Jangan menang sendiri, untuk  itu kita perlu menjaga hak antar sesama muslim. Diantaranya adalah:
  1. Berbuat Itsar-lah pada Sahabatmu. Di antara hak terhadap sesama yang dianjurkan adalah mendahulukan sahabatnya dalam segala keperluan (baca: itsar) dan perbuatan ini dianjurkan (mustahab). Perhatikanlah firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan” (QS. Al Hasyr : 9). Kaum Anshor yang terlebih dahulu menempati kota Madinah, mereka mendahulukan saudara mereka dari kaum Muhajirin dalam segala keperluan, padahal mereka sendiri membutuhkannya. Sungguh sangat menakjubkan, seorang sahabat Anshor yang memiliki dua istri ingin menceraikan salah satu istrinya. Kemudian setelah masa ‘iddahnya berakhir dia ingin menikahkannya dengan sahabatnya dari kaum muhajirin. Adakah bentuk itsar yang lebih daripada ini?!! (Aysarut Tafaasir, Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi). Perbuatan itsar ini hanya berlaku untuk urusan duniawi (seperti mendahulukan saudara kita dalam makan dan minum). Sedangkan dalam masalah ketaatan (perkara ibadah), perbuatan ini terlarang. Karena maksud dari ibadah adalah pengagungan kepada Allah Ta’ala. Maka barangsiapa yang mendahulukan saudaranya dalam hal ini, berarti dia telah meninggalkan pengagungan terhadap Allah Ta’ala yang dia sembah. Oleh karena itu, kita tidak diperbolehkan mendahulukan saudara kita (itsar) untuk menempati shaf pertama dalam sholat berjama’ah, sedangkan kita di shaf belakang. (Lihat Al Wajiz fii Iidhohi Qowa’id Al Fiqhi Al Kulliyati)
  2. Bantulah Sahabatmu yang Berada dalam Kesulitan. Contohnya: ada saudara kita yang membutuhkan bantuan pinjaman uang. Maka berusahalah untuk menolongnya dengan memberi pinjaman hutang padanya. Karena pemberian hutang yang pertama kali merupakan kebaikan. Sedangkan pemberian hutang kedua kalinya adalah sedekah. Sebagaimana dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Barangsiapa yang memberi hutang kepada saudaranya kedua kalinya, maka dia seperti bersedekah padanya.”
  3. Jagalah Kehormatan Sahabatmu. Wahai saudaraku, jagalah kehormatan sahabatmu, karena Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda pada khutbah ketika haji Wada’ yang artinya,”Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian adalah haram.” (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya). Di antara bentuk menjaga kehormatan saudara kita adalah menjaga rahasianya yang khusus diceritakan pada kita. Rahasia tersebut adalah amanah dan kita diperintahkan oleh Allah untuk selalu menjaga amanah. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Apabila seseorang membicarakan sesuatu padamu, kemudian dia menoleh kanan kiri, maka itu adalah amanah.“(HR. Abu Daud dalam sunannya). Perbuatan seperti ini saja dilarang, apalagi jika sahabatmu tersebut memintamu untuk tidak menceritakannya pada orang lain. Maka yang demikian jelas lebih terlarang. (Huququl Ukhuwah, Syaikh Sholeh Alu Syaikh).
Semoga dengan mengamalkan hak-hak ini, kita akan menjadi orang-orang yang akan mendapatkan naungan Allah di akherat kelak, di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Amin ya rabal alamin.

Sumber: http://rumaysho.com

1 komentar:

  1. Persahabatan yang paling baik adalah persahabatan yang dilandasi cinta kepada Allah.
    Sahabat sejati adalah : sahabat yang mampu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...