Minggu, 11 Oktober 2009

R I B A

Riba. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
(QS. AL-IMRAN - Ayat 130)

Dalam kurun waktu 5 tahun teman saya selalu aktif dalam kegiatan Arisan PKK, di dalam ada koperasi simpan-pinjam. Tanpa saya sadari dia ikut dalam kepengurusan koperasi karena di rumahnya selalu ada buku simpan-pinjam. Saya tanyakan pada dia bagaimana sistem kerja simpan pinjam. Bagi penabung akan mendapat bunga sebesar 15% setahun, peminjam dikenakan bunga ...%. Mohon ma’af tidak dapat disebutkan karena menurut saya terlalu gede. Ternyata dana yang didapatkan dari penabung diputarkan dengan meminjamkan sekian persen pada siapapun yang mau dengan syarat membuka tabungan disitu dengan istilah menaruh saham.

“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras” (Surat 2. AL BAQARAH - Ayat 204)

“Subhanallah ternyata mereka telah memperaktekan hukum riba”. Setelah saya pelajari hampir sebagian besar Koperasi simpan pinjam PKK di Surabaya menggunakan sistem riba. Padahal didalam setiap RT/RW pasti ada pengajian rutin (Jama’ah Yasin Tahlil). Kata mereka kalau menggunakan sistem syariah, mereka tidak akan mendapatkan penabung karena penabung tergiur dengan bunga yang besar. Dan bagi penabung akan merasa rugi bila uangnya disimpan dalam waktu yaang lama dengan hasil yang kecil. Apaka mereka tidak tahu adanya Firman Allah :
“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”. (QS. AL A'RAAF - Ayat 51)

Renungkan juga Hadist Rasullulah:
“Rasulullah Saw melaknat orang yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau bersabda: "Mereka semua sama (berdosanya)". (HR. Ahmad)

“Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan uang riba. Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena asapnya (atau debunya)”. (HR. Abu Dawud)

Dalam praktek ekonomi kapitalis selalu mengedepankan riba dalam perputaran keuangan mereka. Produsen atau pemilik modal selalu berfikiran bagaimana biaya produksi dan biaya buruh yang murah akan mendapat keuntungan yang besar tanpa memperhatikan kesejahteraan buruh. Yang penting aku untung dan cepat kaya raya “profit orientet”. Dalam praktek ekonomi sosialis produsen dan buruh harus mendapatkan porsi yang sama sehingga banyak pemilik modal yang bangkrut. Dengan ekonomi syariah islam adalah sistem yang pas dalam perekonomian kita.

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Surat 2. AL BAQARAH - Ayat 275)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...