Selasa, 15 September 2009

Kematian

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. ALI 'IMRAN – 18)

Selepas Shalat Isya’ berjama’ah di masjid, perutku terasa keroncongan. Langsung aja aku meluncur mencari mie goreng di gang sebelah. Maklum hari ini hari minggu. Kebiasaan di hari minggu sering tidak masak lauk pauk, biasanya beli makanan jadi. “Halo dulur ! ” (halo saoudaraku) itulah kebiasaan orang jual nasgor ini menyapa semua kliennya. Mie goreng satu, jawabku sembari aku memarkirkan motorku. Setelah kuambil bangku kosong yang baru ditatanya ternyata aku adalah orang pertama yang beli pada hari itu, penglaris katanya. Kucoba mengawali basa-basiku dengan menanyakan keadaan di pojok jalan itu, karena tadi waktu mau ke situ ada portal & jajaran kursi plastik. Ada kegiatan apa di pojok? Ada orang meninggal, mas! jawabnya. Siapa yang meninggal? Tanyaku padanya. Pak Dayat, Apa Pak Dayat? Dalam hatiku berkata sepertinya rumah itu rumah temanku SD yang entah aku tak tahu kabarnya.

Surat 62. AL JUMU'AH - Ayat 8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

“Wong urep cuma mampir ngombeh (Orang hidup seperti berhenti untuk minum)” celetuk Pak nasgor. “Kudu nggolek sangu sing akeh mas soale katene lungo adoh (Harus mencari bekal yang banyak karena akan menempuh perjalanan yang panjang yaitu alam akhirat. Aku tersentak dengan ucapan Pak nasgor, ternyata orang ini juga memiliki nasehat islami yang baik.

Lebih kurang lima belas menit saya sudah menyantap hidangan yang baru kubeli dengan keluarga. Dalam renungan ku, sudahkah kupersiapkan kehidupan ahkirat yang panjang menurut beberapa ustads 1 hari di akhirat sama dengan 7000 tahun di dunia (wallahu a’lam). Bagaimanakah kehidupanku selama ini, apakah yang sudah dan belum ku kerjakan. Dapatkah semua itu aku pertanggung jawabkan di depan Allah.

Sudah siapkah Mati? Hari esok adalah misteri, tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Hari esok termasuk hal yang gaib. Hanya Allah SWT yang tahu, Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorang yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Luqman 34).

Meskipun demikian, manusia harus tetap berusaha mempersiapkan masa depannya. Baik persiapan untuk kehidupan dunia maupun menyongsong kehidupan di akhirat kelak.

“Hai orangorang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Hasyr 18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...