Senin, 09 Juni 2014

Pemahaman Perintah Saum di Al-Qur'an

Bagi umat islam yang mengerjakan saum setiap tahunnya. Namun pernahkah mengerti dan memahami makna saum. Berikut ini merupakan perenungan perintah Saum/Puasa di dalam Al Qur'an. Surat Al Baqarah 2 Ayat 183; "Wahai Orang-Orang Beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa".

Memahami iman bahwa kita sudah memasuki bulannya Qur'an adalah sangat penting. Semestinya di bulan Qur'an ini umat Islam mengencangkan ikat pinggang dan merenung banyak-banyak Al qur'an dan lebih giat bersemangat membacanya.

"WAHAI ORANG-ORANG BERIMAN". artinya surat ini diturunkan di Madinah. Imam At Thabari : "wahai orang -org yang beriman pada Allah dan RasulNya membenarkan keduanya dan mengikrarkan keimanan pada keduanya. Imam Ibnu Katsir :"firman ini ditujukan pada orang-orang beriman dari manusia dengan perintah untuk beribadah puasa"

Iman adalah engkau mengimani Allah Ta'ala, MalaikatNya, Kitab-kitabNya, Para Rasul, hari kiamat, Qadha dan Qadhar baik maupun buruk (HR.Muslim no.102, 108)

Imam Syafi'i :"Sepengetahuan saya, telah menjadi ijma para sahabat serta para tabi'in bahwa iman itu berupa perkataan , perbuatan dan niat (perbuatan hati). Jangan mengurangi salah satupun dari tiga hal ini (Syarh Ushul I'tiqad Ahli Sunnah , 4/149)

TELAH DIWAJIBKAN ATAS KAMU BERPUASA
Imam Al Qurthubi : "Sebagaimana Allah Ta'ala telah mewajibkan wajibnya qishash dan wasiat kepada orang-orang mukallaf pada ayat sebelumnya , Allah juga menyebut kewajiban puasa dan mewajibkannya pada mereka. Tidak ada perselisihan pendapat mengenai wajibnya. (Al Jami' li Ahkam Al Qur'an , 2/272)

Kewajiban puasa pernah ditunda hingga tahun ke-2 Hijriah yaitu ketika para sahabat sudah mantap dalam bertauhid dan bersyiar menyebarkan Islam. Perpindahan hukum menuju wajib dilakukan secara bertahap, karena awalnya mereka diberi pilihan untuk berpuasa atau tidak, namun tetap dianjurkan. (Shifatu Shaumin Nabi Fii Ramadhan , 1/21)

Hikmah nya adalah ketaatan seorang hamba pada RabbNya berbanding lurus dengan sejauh mana ia menerapkan tauhid.

SEBAGAIMANA DIWAJIBKAN ATAS ORANG-ORANG SEBELUM KALIAN
Imam Al Alusi :"Perintah puasa dilaksanakan sejak Nabi Adam Alaihi salam hingga sekarang"

"AGAR KALIAN BERTAQWA"
Imam At Thabari : "maksudnya adalah agar kalian bertaqwa (menjauhkan diri) dari makan, minum, berjima dengan istri saat puasa.

Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah Ta'ala dengan cahaya Allah (dalil),mengharap ampunan Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil) dan takut akan azab Allah"
(Siyar A'lamin Nubala, 8/175)

Syhikh Abdurrahman bin Nashir as Sa'di r.a menyebutkan adanya keterkaitan antara puasa dengan taqwa sebagai berikut :
1. Orang berpuasa menjauhkan diri dari yang diharamkan Allah berupa makan,minum, jima semisalnya. Padahal jiwa manusia berkecenderungan pada semua itu. Ia tinggalkan semua itu demi mendapat rahmat Allah dan pahalaNya. ini bentuk taqwa
2. Orang berpuasa melatih dirinya mendekatkan diri pada Allah dengan menjauhi hal-hal yang disukai oleh nafsunya, padahal ia mampu untuk makan, minum atau berjima tanpa diketahui orang lain. Namun ia tinggalkan semua itu karena sadar Allah Azza Wajjala mengawasinya.
3. Puasa mempersempit gerak setan dalam aliran darah manusia sehingga pengaruh setan melemah. Maksiatnya bisa dikurangi.
4. Puasa bisa memperbanyak ketaatan kepada Allah dan ini tabiat orang bertaqwa.
5. Dengan puasa, orang kaya bisa merasakan perihnya lapar. sehingga lebih perduli dengan kaum fakir dan ini tabiat taqwa.
(Tafsir Kariimir Rahman, I / 86)

Marhaban ya Ramadhan. Mari kita jelang dan sambut saum ramadhan dengan bersemanagat. Selamat berpuasa buat seluruh umat Islam dimanapun berada, dan tetap jaga kerukunan dan tali silaturahim, agar perbedaan diantara umat Islam menjadi hikmah karunia terbesar dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...