Tawakal ialah menyerahkan nasib diri dan nasib usaha kita kepada Allah.
Sedangkan kita sendiri tidak mengurangi usaha dan tenaga dalam hal itu. Jika
tercapai maksud kita, Hanya Allah yang
punya kuasa. Sedangkan jika gagal, hanya Allah yang punya kuasa.
Tawakal harus diusahakan dengan kesiapan mental dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi baik hal baik terutama hal buruk yang akan terjadi. Kita harus tetap optimis akan keberhasilan usaha secara maksimal dari kita & berikir positis terhadap kehendak Allah. Jika usaha berhasil, bersyukurlah kepada Allah atas karunia dan pertolongannya. Apaabila gagal, bersabarlah dan tidak berputus asa serta masih kuat kemampuannya untuk terus berusaha lagi.
Didalam Al-quran dan Hadist terdapat banyak ayat dan hadist yang
menerangkan kepada kita, bahwa mansia harus tawakal dan tawakal kita harus
didahului atau sekurang -kurangnya didahului dengan beberapa hal berikut ini:
Tawakal harus didahului dengan kebulatan tekad atau kemauan sebagaimana
firman Allah di dalam Al-qur'an surat Al-Imran 159 yang artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan ituKemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Tawakal harus didahului dengan Usaha
yang maksimal dengan sekuat tenaga. Usaha yang
dapat membawa sesorang untuk mencapai cita-cita yang dimaksud, seperti firman
Allah dalam surat Al-Anfal ayat 60: "Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian serta orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya."
Tawakal harus diusahakan dengan kesiapan mental dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi baik hal baik terutama hal buruk yang akan terjadi. Kita harus tetap optimis akan keberhasilan usaha secara maksimal dari kita & berikir positis terhadap kehendak Allah. Jika usaha berhasil, bersyukurlah kepada Allah atas karunia dan pertolongannya. Apaabila gagal, bersabarlah dan tidak berputus asa serta masih kuat kemampuannya untuk terus berusaha lagi.
Perhatikan ayat Allah di dalam surat Al-Nahl ayat 41-42. Yang artinya: ayat 41 " Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui", ayat 42: "(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal."
Selain ayat-ayat Al-qur'an seperti yang tersebut diatas, ada sebuah hadist
Rasullulllah yang diberikan ilustrasi Al-Turmudzi dari Anas. Bahwa ada seorang
laki-laki mengahdap Rasulullah dan membawa unta lalu ia bertanya kepada
Rasulullah: Apakah saya ikat dulu unta itu dan baru tawakal ataukah saya lepas
dulu dan baru saya tawakal? Jawa Rasulullah, Ikatlah dulu untamu dan baru
tawakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar