Selasa, 02 Maret 2010

Hasad dan sombong menghalangi hidayah dari Allah

Kejadian nyata yang ada di masyakat kita yang katanya mayoritas beragama Islam, banyak hal yang perlu kita pertanyakan pada masyarakat terutama diri sendiri.  Apabila kita bertanya pada seseorang mengenai bagaimana dengan shalatnya? selalu jawaban yang kita dapatkan adalah "saya belum mendapat hidayah dari allah".

Banyak hal yang menghalangi hidayah dari Allah, salah satunya adalah hasad dan sombong. Hal ini merupakan salah satu penyakit hati yang dibenci Allah. Untuk itu kita harusnya menghilangkan 2 penyakit hati ini, karena penyakit ini yang menghalangi dan bahkan menolak hidayah dari Allah. Hasad adalah tidak suka melihat saudaranya mendapat kenikmatan, baik berangan-angan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya atau tidak. Hasad merupakan akhlak yang sangat tercela. Hasad di samping wujud protes terhadap takdir, juga su’udzon kepada Allah tatkala menganggap bahwa nikmat tersebut tidak pantas didapat saudaranya. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. : Dari Nabi saw., beliau bersabda: "Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan Alquran dan ia membacanya di waktu malam dan di waktu siang dan terhadap orang yang Allah berikan harta dan ia membelanjakannya untuk kebaikan di waktu malam dan di waktu siang". (Shahih Muslim No.1350)

Dalam konteks ini sombong adalah merasa diri paling hebat paling tahu dan semua sifat yang terbaik sehingga dia menolak kebenaran yang datangnya dari Allah melalui Al-qur'an dan Al-Hadist. Dengan sedikit  pengetahuannya manusia berusaha menolak hukum-hukum dan syariat Islam, sehingga hatinya keras membatu  dan tertutup dari hidayah Allah. "(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang" (QS. Al-Mu'min 35). Terkadang manusia meras dirinya paling hebat dengan harta dan kedudukan yang dimilikinya, dia menolak hukum-hukum dan syariat Allah yang disampaikan oleh ustadz yang hanya manusia miskin atau orang yan gtidak memiliki kemampuan harta dan kedudukan. Hal ini seperti yang disabdakan Nabi Muhamad SAW, "Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas)". (HR. Al Hakim)

Karena Hasad dan sombong inilah Iblis tak tunduk kepada Allah dan terusirnya dari Surga, Abu Jahal tidak mau beriman pada Allah, begitupula kaum Yahudi dan Nasrani. "Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah 109)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad, karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." Riwayat Abu Dawud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...